Jumat, 21 Oktober 2011

Proses Kelistrikan Jantung

Dasar ionik aktivitas listrik jantung disebabkan oleh pergerakan arus ion dari luar ke dalam sel atau sebaliknya melalui saluran ion (ion channel). Pergerakan ion terjadi akibat perbedaan konsentrasi ion di dalam dan di luar sel.
Ada 4 pencetus listrik di jantung yaitu:
1. Nodus Sinoatrial (SA Nod) titik jantung yang memacu kontraksi jantung dari atrium kiri ke seluruh atrium kanan.
2. Nodus Atrioventrukular (AV Nod) lanjutan dari SA Nod
3. Berkas Hiss
4. Sel Purkinye



Didalam sel terdapat beberapa channel ion yang akan berfungsi sebagai tempat keluar masuknya ion-ion sel. Tetapi dalam proses aksi potensial listrik jantung hanya melibatkan Channel Na+, K+, dan Ca+ serta Channel pompa Natrium Kalium.
Fase Potensial Sel Jantung:

  • Fase 0 atau Fase Upstroke, impuls dari SA Nod memicu terbukanya Channel Na+ menyebabkan masuknya ion-ion Na+ ke dalam dengan cepat. Sehingga pada gambar grafik naik menjadi positif. Fase ini juga disebut Fast Depolarization atau Depolarisasi cepat.
  • Fase 1 atau Early Repolarization, dimulai dengan tertutupnya channel Na+ dan terbukanya Channel K+. sehingga ion K+ mulai keluar namun dalam jumlah yang sedikit. Akibatnya pada gambar, grafik mulai menurun.
  • Fase 2 atau Fase Plateau, dimulai dengan terbukannya Channel ion Ca+, sehingga ion Ca+ mulai masuk. Sedangkan ion K+ tetap keluar. Akibatnya pada gambar perubahan grafik tidak terjadi secara signifikan. Fase ini untuk memperpanjang masa kontraksi jantung karena harus mempertahankan keadaan di dalam sel tetap positif.
  • Fase 3 atau Fast Repolarization, pada fase ini Channel ion Ca+ akan tertutup, sedangakan Channel ion K+ akan terbuka lebar, sehingga ion K+ yang keluar dalam jumlah yang banyak. Grafik akan turun drastis.
  • Fase 4 atau Resting Membran Potensial, ditandai dengan tertutupnya Channel K+ dan terbukanya Channel Pompa Natrium Kalium karena respon terhadap perpindahan ion-ion tadi. Karena itu Channel ini akan memompa ion Natrium ke luar sel dan Kalium ke dalam sel (kembali ke keadaan semula). sehingga pada grafik akan lurus saja. Dan setelah fase 4, akan kembali ke fase 0 lagi.


Untuk mengukur aktifitas listrik jantung diatas digunakan alat Elektrokardiogram yang hasilnya akan di cetak dalam kertas grafik perekam.


Keterangan:

P : Depolarisasi Atrium

QRS : Depolarisasi ventrikel

T : Repolarisasi Ventrikel
kemudian untuk mengukur detak jantung di gunakan rumusan:
= 300 / jumlah kotak besar
atau
= 1500 / jumlah kotak kecil

Pada orang normal kisaran detak jantung 60-100 detak jantung per menit.
Bila dibawah normal di sebut Bradykardi dan diatas normal disebut Takikardi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar